Jakarta, 25 Juni 2025 – Anggapan bahwa mobil listrik itu mahal kini mulai ketinggalan zaman.
VinFast membuktikan bahwa dengan perhitungan Total Cost of Ownership (TCO), mobil listrik
seperti VF 6 Plus bukan hanya cerdas secara teknologi, tapi juga secara finansial. Meski
memiliki harga awal sedikit lebih tinggi dibanding SUV bensin sekelasnya, VF 6 menawarkan
penghematan jangka panjang, biaya perawatan yang rendah, dan gaya hidup yang lebih hemat
dan berkelanjutan.
Kenyataannya, mobil bensin sangat boros energi. Data dari Wakil Direktur PLN, Darmawan
Prasodjo, menyebutkan bahwa hanya sekitar 12–30% energi dari bensin yang benar-benar
digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Sisanya hilang sebagai panas dan suara. Artinya,
setiap kali konsumen mengisi bahan bakar Rp 500.000, sebanyak Rp 389.000 hilang sia-sia.
Sebaliknya, kendaraan listrik jauh lebih efisien—dan jauh lebih murah. Setara 1 liter bensin
hanya membutuhkan 1,3 kWh listrik, yang biayanya hanya sekitar Rp 2.210, jauh lebih murah
dibanding harga bensin yang kini menyentuh Rp 10.000/liter.
VinFast VF 6 Plus dibanderol di angka Rp 439,6 juta, sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata
SUV bensin sekelasnya yang dijual sekitar Rp 422 juta. Namun, jika kepemilikan dihitung dalam
jangka waktu lima tahun, biaya total justru jauh lebih rendah. Dengan jaringan pengisian daya
V-GREEN dari VinFast, pengguna VF 6 menikmati gratis isi daya selama tiga tahun pertama.
Untuk dua tahun sisanya, biaya listrik hanya sekitar Rp 12 juta. Bandingkan dengan SUV
bensin yang membutuhkan sekitar Rp 64,2 juta untuk bensin selama lima tahun—lebih dari lima
kali lipat dari biaya listrik VF 6.
Dari sisi perawatan, mobil listrik memiliki sistem mekanik yang lebih sederhana, sehingga biaya
servis jauh lebih rendah. Dalam lima tahun, perawatan VF 6 diperkirakan hanya memakan Rp
60 juta, dibandingkan dengan SUV bensin yang bisa mencapai Rp 90 juta. Ini berarti ada
tambahan penghematan sebesar Rp 30 juta. Selain itu, program jaminan buyback VinFast
menawarkan nilai jual kembali hingga 70% dalam tiga tahun pertama—jauh lebih tinggi
dibanding mobil bensin yang umumnya mengalami depresiasi hingga 45–55% dalam periode
yang sama.
Jika semua elemen ini dihitung, total biaya kepemilikan selama lima tahun untuk VF 6 hanya
sekitar Rp 203,88 juta, dibandingkan Rp 344,1 juta untuk SUV bensin sejenis. Ini berarti
konsumen bisa menghemat hingga Rp 140,22 juta, atau sekitar 40,75% lebih efisien. Angka
sebesar ini bahkan cukup untuk membeli kendaraan kedua, membiayai pendidikan anak, atau
dijadikan modal usaha. VF 6 bukan hanya pilihan ramah lingkungan—tapi juga keputusan
cerdas secara finansial.
Lebih dari sekadar hemat, VF 6 juga menawarkan pengalaman berkendara modern yang
nyaman. Dirancang oleh Torino Design Studio Italia, mobil ini menggabungkan estetika Eropa
dengan rekayasa canggih dari Vietnam. VF 6 sudah mendukung fitur fast-charging dan
terintegrasi penuh dengan jaringan V-GREEN yang akan diperluas menjadi 30.000 titik
pengisian hingga akhir tahun 2025, mencakup rute-rute strategis seperti Jakarta-Bandung,
Surabaya-Malang, dan destinasi wisata di Bali.
VinFast tidak hanya membangun kendaraan, tetapi juga membangun ekosistem EV secara
menyeluruh. Lewat skema Build-Operate-Transfer yang dibiayai 80% oleh mitra lokal,
perusahaan mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperkuat kolaborasi nasional
dalam adopsi kendaraan listrik. By : Joppie Novaesa
Comments
Post a Comment